Lintas Kota Salatiga

Rabu, 05 Mei 2010

Lintas Kota Edisi 2 Tahun 2010

Garda Taruna Bentuk Satuan Siaga Bencana


Baru-baru ini Generasi Muda Pancuran (GEMPAR) telah berhasil menyelesaikan kegiatan Pelatihan dan Pembentukan Garda Taruna RW IV Pancuran dengan baik dan lancar. Kegiatan ini dimaksudkan untuk membentuk satuan kaum muda siaga bencana dan sekaligus memberikan pelatihan sebagai bekal para anggotanya.


Menurut Ketua Panitia Pelaksana Kusdarianto, SE, S.Psi kegiatan tersebut dilakukan mengingat adanya kesadaran bahwa setiap komunitas perlu mempersiapkan diri dan mengatisipasi adanya potensi bencana. Bahkan perlu dibentuk satu satuan yang secara khusus menaruh perhatian dan bertindak pada masalah-masalah yang berkaitan dengan bencana. Tidak terkecuali bagi warga Dukuh Pancuran, Kel. Kutowinangun Salatiga.


“Dengan dibentuknya GARDA TARUNA yang merupakan kaum muda siaga bencana ini, diharapkan dapat menjadi satu satuan yang memberikan perhatian dan tindakan-tindakan bagi penanganan bencana di wilayah RW IV Pancuran khususnya dan Salatiga pada umumnya” tambah Kusdarianto.


Lebih lanjut Ketua Panitia Pelaksana menjelaskan bahwa mengingat kondisi geografis dan demografis Dukuh Pancuran, potensi bencana yang paling potensial dan berakibat fatal terjadi adalah adanya bahaya kebakaran, maka pada tahap awal pembentukan dan pelatihan ini secara khusus difokuskan pada penanggulangan bencana kebakaran, tandasnya.


Adapun bentuk kegiatan ini berupa pelatihan menggunakan metode ceramah, diskusi dan praktik simulasi. Proses belajar dilakukan menggunakan pendekatan di luar ruangan (outdoor) dengan materi PBB dan PPM yang diberikan bukan dalam rangka militerisasi warga sipil, tapi dengan tujuan utama untuk menanamkan sikap dasar yang dibutuhkan seorang anggota satuan siaga bencana. Sikap mental yang diharapkan muncul adalah kedisplinan, keteraturan dan ketaatan pada komando.(HB_5)


86 PNS Jelang Pensiun Hadir di BTPN


Sebagai wujud layanan kepada para Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang menjelang pensiun, Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Salatiga beri pembekalan. Sebanyak 86 PNS menghadiri acara yang digelar di komplek BTPN pada 1 April 2010.


Materi yang disampaikan antara lain seputar peran BTPN beserta fungsinya, langkah yang harus disiapkan para PNS serta trik menghadapi masa pension. Para pemateri berasal dari BTPN, PT Taspen Pesero, dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Salatiga.


Listiyono dari BKD menerangkan hak-hak yang dimiliki PNS ketika pensiun. “Hak-hak pensiunan dan kewajibannya antara lain adalah pengkinian data. Jadi para pensiunan yang masih memiliki anak usia 23 tahun tapi masih kuliah harus melaporkan kepada BKD agar hak-haknya dipenuhi negara” jelas Listiyo. “Kami mohon maaf kepada para pegawai golongan IVc keatas karena tidak biasa melayani tepat waktu. Ini dikarenakan ketergantungan dengan pihak pusat, jadi yang menandatangani SK pensiun golongan ini adalah presiden oleh karenanya lama. Sementara itu untuk golongan IVb ke bawah yang pensiun sampai bulan Juli dapat diambil tepat waktu atau hari ini” tambah pegawai BKD ini.


Memang dalam proses pembuatan SK pensiun sering ada keterlambatan, biasanya ini disebabkan kekurangan data pendukung. Lampiran ini adalah SK CPNS sampai SK PNS terakhir.(HB_8)


Bank Mandiri Adakan Program Mandiri Mikro


Sebagai wujud kepedulian terhadap pasar, utamanya pasar tradisional Bank Mandiri mengadakan program Mandiri Mikro Membangun Negeri. Salah satu kegiatannya adalah pemberian alat kebersihan.


Produk yang diberikan untuk mendukung kebersihan pasar antara lain adalah satu unit motor pengusung sampah, sekop, seragam petugas kebersihan, sapu, gerobak sampah dan tempat sampah. Penyerahan dilaksanakan oleh Kepala Regional Manager atau Kepala Wilayah Jateng DIY Budi Julianto Siahaan kepada Walikota Salatiga yang diteruskan kepada Kepala Dinas Pasar Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM dan Kepala Dinas Tata Kota.


Budi menerangkan alasan dipilihnya Salatiga dalam program peduli ini. “Salatiga masuk dalam Kota yang sangat besar potensinya dalam pengembangan ekonomi kerakyatan. Program yang telah kita jalankan antara lain pemberian enam ribu bibit pohon dan program beasiswa di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) senilai 250 juta” terang Budi .


“Pasar boleh tradisional tapi perlakuan dan pengelolaannya harus modern yaitu bersih dan tidak bau. Sebagaimana komentar orang yang namanya pasar tradisional identik dengan kotor bau dan becek. Oleh karenanya Mandiri berusaha memberika kepedulian di sektor tersebut” imbuh Budi.


“Saya sampaikan terima kasih kepada Bank Mandiri yang sudah menyerahka berbagai alat penunjang kebersihan. Dengan diberikannya fasilitas tersebut permasalahan kebersihan pasar semoga sedikit teratasi. Kelemahan kita adalah bagaimana memelihara dan mengembangkan” sambut Walikota usai menerima bantuan.


”Target di tahun 2010 ini dana yang kita kucurkan untuk usaha mikro adalah sebesar 900miliar meningkat dari tahun 2009 kemarin 500 miliar. Nantinya mandiri akan membangun outlet-outlet di tengah pasar tradisional. Harapannya adalah mampu meringankan para pengusaha mikro dari cengkraman rentenir” target Budi.(HB_8)


Wisuda 44 Panatacara Salatiga


Sebanyak 44 siswa lulus dari pelatihan panatacara Pamedar Sabda Bergada IV Permadani Kota Salatiga. Tanda usainya dari kursus para peserta diwisuda pada tanggal 13 Maret 2010 di Ruang Sidang II Pemkot Salatiga.


Hadir dalam seremoni penyematan tanda kelulusan tersebut Permadani Pusat, Anggota DPRD Salatiga, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi Budaya dan Pariwisata (Dishubkombudpar) Drs. Cholil Asad sekaligus menyerahkan piagam kelulusan, Budayawan Salatiga serta tamu undangan.


Acara semisal adalah sudah terlaksana sebanyak empat kali selama terbentuknya Permadani Kota Salatiga. Dari ke empat puluh empat wisudawan ada empat peserta yang merupakan wisuda kehormatan. Beberapa pejabat Salatiga yang diwisuda adalah Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Niken Lidiastuti, Asisten II Setda Kota Saatiga Dra Diah Puryati, MSi, Lurah Mangunsari Siti Sulami dan Lurah kalibening Nyoto Sabdo AP.


Selain mengadakan kursus pembawa acara Permadani Kota Salatiga juga mengadakan berbagai kegiatan berkaitan dengan pelestarian budaya antara lain: lomba pidato, mocopat dan juga seminar budaya. “Saya jamin mantap” jawab Oktovianus Kamagi pria asal Medan, ketika disoal kemahirannya dalam membawakan acara dengan bahasa Jawa Halus. (HB_8)


Humas Pertajam Kemampuan PNS


Untuk mening-katkan sumber daya manusia (SDM) di kalangan staf Pemkot Salatiga, Bagian Humas Pemkot Salatiga mengadakan pelatihan bidang komunikasi dan informasi. Acara pembukaan berlangsung di ruang Sidang II tanggal 5 April 2010.

Pelatihan kali ini memberikan materi berupa pengetahuan internet, MS Office dan MS Word. Untuk materi internet di dalamnya adalah internet dasar, browsing, email dan chatting.

Hadir dalam pembukaan Wakil Walikota Salatiga Ir. Hj. Diah Sunarsasi sekaligus membuka acara. Tampak pula Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), camat serta lurah. Adapun peserta dibagi tiga kelompok, kelompok pertama berjumlah 80 orang akan mendapatkan materi di bidang internet. Kelompok ini terdiri dari pegawai pemkot eselon IIIa, IIIb, eselon IVa dan IVb.

Sedangkan kelompok dua mendapatkan materi MS Exel berjumlah 70 orang terdiri dari staf di lingkungan pemkot. Dan kelompok ketiga berjumlah 71 orang dengan materi MS Word yang pesertanya juga staf di lingkungan pemkot.

“Pelatihan ini adalah untuk persiapan pemkot Salatiga dalam menyambut diundangkannya UU Informasi pada bulan April. Prasyarat didalamnya termasuk ketersedian informasi dalam bentuk IT, dengan demikian pula SDM di dalamnya juga harus menguasai” sambut Drs. Valentino Tanto Haribowo, Kabag Humas Setda Kota Salatiga.

Semetara itu Wakil Walikota Ir. Hj. Diah Sunarsasi berpesan agar peserta mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh. Kemudian wawali juga mengingatkan kepada para pemateri untuk memberikan informasi secara detail agar peserta paham. “Saya juga meminta agar ilmu yang didapat untuk sering-sering dipraktikkan agar tidak lupa” tekan wawali.(HB_8)


DRPD Gorontalo

Adakan Study Banding Ke Kota Salatiga


Sebanyak 23 anggota DPRD tingkat I Provinsi Gorontalo beserta unsur Sekwan memilih Salatiga menjadi tempat study banding. Meraka disambut anggota DPRD Salatiga di Ruang Sidang DPRD belum lama ini. Kunjungan mereka adalah untuk menimba ilmu positif dari keberhasilan pembangunan Kota Salatiga baik dalam bentuk fisik maupun produk hukumnya. Dua hal yang menjadi focus study adalah rumah sakit dan produk dan paying hukum pengisian jabatan wakil walikota.

“Meskipun kami dari DPRD tingkat I tidak ada salahnya belajar kepada Salatiga yang nota bene adalah tingkat II. Keputusan tersebut adalah mengacu kepada keberhasilah dari Salatiga dalam pembangunan rumah sakit karena dalam waktu dekat ini Gorontalo akan mendirikan Rumah Sakit Provinsi. Selain itu kami juga menimba ilmu bagaimana proses dan aturan main pengisian jabatan wakil walikota. Sebagaimana kita ketahui kepala daerah kita ada yang diangkat menjadi menteri” sambut Sofyan Puhi ST pimpinan rombongan DPRD Gorontalo.

“Kami paparkan kondisi Gorontalo masyarakatnya cukup ramah. Wilayahnya terdiri dari satu kota dan 5 Kabupaten. Dalam waktu dekat ini di tahun 2010 ada tiga pilkada. Susunan DPRD terdiri dari tujuh fraksi dan tujuh komisi. Situasi dan kondisi DPRD sangat harmonis” perkenalan yang disampaikan pimpinan rombongan.

“Sangat mungkin sekali jabatan kekosongan kepala daerah Gorontalo untuk diisi kembali mengingat masa periode masih panjang. Selain itu juga aturan sudah ada dan yang utama lagi pejabatnya diangkat menjadi menteri tentunya itu akan menjadi perhatian tersendiri” jawab Kemat anggota Fraksi PDIP yang memimpin penyambutan tersebut.(HB_8)


Pembukaan

Diklatpim Tingkat IV ke II


Walikota Salatiga membuka secara langsung Diklatpim Tingkat IV Angakatan II Pemkot Salatiga Pola Kemitraan dengan Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah. acara berlangsung di hall LP3K Sinode Jalan Sukarno Hatta No. 10 pada tanggal 11 Maret 2010.

Peserta diklat kali ini adalah sebanyak 40 peserta. Sedangkan kurikulum yang disampaikan antara lain Kajian publik, kajian pembangunan dan aktualisasi pembangunan daerah juga kedisiplinan yang berjumlah 325 jam.

Peserta harus mengikuti segala tata tertib yang ada dalam pelaksanaan diklat. Syarat lulus peserta diantaranya nilai tidak kurang dari 70 serta kehadiran tidak kurang dari 90 persen. “Peserta yang Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah” sambut Daryadi SH dalam laporannya.

Adapun pemateri yang akan mengisi pelatihan tersebut adalah Pejabat Struktural pemkot Salatiga, Denpom, Widyaswara atau Badan Diklat Provinsi serta Walikota Salatiga.

“Kalau kita lihat kalian semua peserta adalah masuk pada generasi ketiga. Generasi satu sudah pada tua dan akan pensiun, semoga nasib baik menyertai kalian sehingga bisa menempati posisi generasi pertama” joke Walikota dalam pembukaan sambutannya.

Masih menurut Walikota, melalui diklat ini adalah membentuk aparatur yang paripurna, oleh sebab itu supaya betul-betul konsentrasi. Sekarang sudah banyak kemudahan misal dari segi waktu jauh lebih pendek dan tempat kita Salatiga sudah boleh mengadakan sendiri.

“Saya harap para peserta diklat tekun dan ikuti betul-betul apa yang disampaikan nantinya” tekan Walikota.(HB_8)


Demam Kartini RW I Gendongan


Masuk bulan April semua kegiatan masyarakat dan pemerintah semakin banyak yang berbau peringatan Hari Kartini. Demikian halnya dengan RW I Gendongan Kecamatan Tingkir Kota Salatiga, pertemuan PKK RW disertai lomba kebaya. Dengan adanya lomba busana tersebut pertemuan menjadi beda dari acara serupa. Semua ibu-ibu PKK tidak peduli yang berumur 20 tahun maupun di atas 75 tahun diwajibkan berkebaya. Untuk khidmatnya acara mengenang perjuangan pahlawan emansipasi wanita tersebut dibacakan riwayat Kartini oleh ibu Sutoyo.

Hadir dalam kesempatan tersebut ketua RW I H. Mardiyono yang juga memberikan sambutan. “Betul bahwasannya budi pekerti anak-anak sekarang sudah mulai pudar, oleh karenanya saya menghimbau kepada para ibu untuk selalu memprioritaskan penanaman budi pekerti tersebut” harap Mardiyono.

Ibu Sutoyo juga mencontohkan banyaknya anak-anak yang membolos sekolah. “Tata krama anak-anak sekarang juga kurang, tidak seperti dulu dengan orang tua harus pakai bahasa kromo” tambah Ibu Sutoyo.

Setelah acara RW selesai dilanjutkan dengan peragaan busana yang akhirnya dimenangkan oleh Ibu Iskandar sebagai juara pertama diikuti Ibu Sutoyo dan Ibu Wida. Karena yang hadir kaum adam hanya bapak RW dan Reporter Hatiberiman, akhirnya dengan diminta menjadi juri.

“Tiap tahun kita selalu mengadakan peringatan Kartini semacam ini. Dan acara selalu meriah dari tahun ke tahun” terang Elvi Indraswati salah seorang panitia yang paling sibuk.(HB_8)


Hibah Guna Tanah ke KPUD


Pemkot Salatiga sangat mendukung proses demokrasi yang terus berjalan. Salah satu wujud perhatian tersebut adalah, pemkot memberikan hibah guna tanah seluas 2000 meter persegi kepada Komisi Pemilihan Umum Daerah(KPUD) Salatiga.

Serah terima tersebut dilaksanakan di RM Mina Kencana 2 pada tanggal 30 Maret 2010. Nota MOU tersebut adalah Serah Terima Pemanfaatan dan Pengelolaan Tanah Pemkot kepada KPUD Salatiga.

Tanah tersebut nantinya akan dibangun kantor dan gudang. Untuk gudang seluas 500 m2 dan kantor seluas 1500 meter persegi berikut halamannya. Adapun lokasi tanah terletak di Dusun Tetep Kelurahan Randuacir Kecamatan Argomulyo.

Penyerahan tersebut dilaksanakan oleh Walikota Salatiga John M Manoppo, SH. Kepada Ketua KPUD Salatiga Suryanto, SPd. Hadir dan menyaksikan acara tersebut Wakil Walikota Salatiga Ir. Hj. Diah Sunarsasi, Ketua DPRD M Tedy Sulistio, SE., para pejabat Pemkot serta anggota KPUD Salatiga.

Walikota berpesan agar tanah tersebut dimanfatkan sebaik-baiknya. “Saya berharap agar pembangunan gedung dan penataan ruang dilakukan seefisien mungkin” pesan John M Manoppo, SH. Selanjutnya ketua KPUD juga mengucapkan terimakasih kepada Walikota dan Pemkot Salatiga yang telah membatu menghibahkan hak guna tanah. Pembangunan kantor dan gudang KPUD akan dibangun pada tahun ini dengan dana berasal dari pemerintah pusat.(HB_8)


Paskah Bersama

Menebarkan Cinta Kasih Pada Sesama


Selasa siang (22/4) nyanyian pujian bergema di Gereja Santo Paulus Miki Salatiga, suka cita itu juga tampak diraut para hadirin yang datang berduyun-duyun memenuhi gedung peribadatan yang indah dan teduh itu, mereka adalah jajaran PNS/TNI/POLRI/GURU dan Karyawan Kristiani di lingkungan Pemerintah Salatiga yang sedang merayakan Paskah bersama tahun 2010.

Pada acara Paskah bersama tahun 2010 yang dipandu oleh Romo Yeremias Balapito Duan, MSF ini mengambil tema “Bersyukur dengan Bertobat dan berbagi berkat “

Paskah Tahun ini memberikan pesan kepada umat nasrani yang hadir saat itu untuk senantiasa mensyukuri tiap nikmat dan karunia yang telah diberikan Tuhan serta memiliki tekad untuk dapat kembali dalam kehidupan yang berkenan kepadaNya dan terlebih adalah senantiasa menebarkan cinta kasih dan perhatian kepada sesama sebagai bagian dari refleksi dan implementasi iman.

Pada kesempatan itu pula Panitia Paskah melalui Walikota Salatiga berkenan memberikan bantuan berupa Beasiswa kepada para siswa yang membutuhkan biaya pendidikan dan bantuan dana pembangunan gedung untuk sekeretariat BKGS (Badan Kerjasama Gereja-gereja se Kota Salatiga).

Perayaan yang dimeriahkan dengan paduan suara dan penampilan dari anak-anak sekolah ini dihadiri oleh Walikota Salatiga, John M. Manoppo beserta istri dan tamu undangan dari jajaran Muspida Salatiga.(HB_06)


BPS Salatiga

Sosialisasikan Sensus 2010


Puluhan orang memadati Ruang Pertemuan Hotel Laras Asri Salatiga guna mengikuti sosialisasi sensus penduduk tahun 2010 yang diadakan Badan Pusat Statistik(BPS) Kota Salatiga pada tanggal 23 Maret 2010.

Tema sensus kali ini adalah Kebenaran Jawaban Anda Membantu Keberhasilan Pembangunan, Pengukuran dan Penyajian Data. Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk memberikan pemahaman dan gambaran keberhasilan sensus penduduk tahun 2010 di Kota Salatiga pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Peserta sosialisasi sebanyak 81 orang berasal dari PNS instansi se-Salatiga, lurah dan camat se-Salatiga, polres Salatiga, unsur pendidikan, organisasi kemasyarakatan, serta insan press.

Hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Walikota Salatiga Ir. Hj. Diah Sunarsasi yang juga membacakan sambutan Walikota. “Nanti pasti akan ada masalah di dalam praktiknya, misalnya saja ketika petugas sensus datang ke suatu keluarga yang ada hanya ibu atau yang ada pembantunya yang tidak paham jelas akan data diri keluarga tersebut secara detail. Dengan begitu akan menyulitkan para petugas” lontar Wakil Walikota.

Kepala BPS Salatiga Suryokoco memberikan pesan bahwa nanti akan ada petugas yang mendatangi rumah masyarakat. “Jika ada para petugas sensus yang datang ke rumah bapak-ibu sekalian mohon dibantu dengan memberikan data selengkap-lengkapnya” pinta Suryokoco.

“Kemudian nanti pada tanggal 15 Mei malam serentak di Seluruh Wilayah Indonesia akan ada sensus penduduk tidak tetap. Mereka adalah para penderita sakit jiwa, tuna wisma atau gelandangan. Negara kita dalam menggelar sensus adalah sama waktunya dengan Cina dan Amerika Serikat yaitu pada tahun yang berakhiran angka nol” tambah Suryokoco.(HB_8)


SHOWROOM Dekranasda Dibuka


Akhirnya showroom Dewan Kerajinan Rakyat Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Salatiga dibuka. Pembukaan pada tanggal 18 Maret ini dibarengkan dengan pameran produk industri dan kerajinan lokal.

Hadir dalam acara tersebut Walikota Salatiga Ir. Hj. Diah Sunarsasi sekaligus membuka secara resmi showroom. Tampak pula lurah se Salatiga, kepala SKPD dan pelaku UKM Salatiga. Pembukaan ditandai dengan pembukaan tirai nama gedung yang dilaksanakan oleh Ketua Dekranasda Salatiga Rosa Darwanti bersama Wakil Walikota Ir. Hj. Diah Sunarsasi.

“Dengan adanya fasilitas gedung ini semoga dapat menimbulkan manfaat bagi para pengusaha Salatiga. Tempat ini juga menjadi ajang pameran, berjualan serta tukar informasi sehingga sangat bermanfaat. Saya berharap pemerintah melalui dinas terkait terus memberikan dukungan dalam memajukan insan pengusaha di Salatiga” sambut Rosa Darwanti. “Saya mengimbau kepada jajaran pengurus Dekranasda Kota Salatiga agar menjadi jembatan antara pengusaha kecil dengan pemerintah.

Pemerintah Kota Salatiga akan mendukung program kerja Dekranasda sepanjang program tersebut bermanfaat bagi kepentingan pembangunan perekonomian usaha kecil. Dengan demikian, saya berharap, keempat fungsi Dekranasda sebagai mitra Pemerintah Kota Salatiga dapat berjalan dengan optimal” sambut Wakil Walikota.(HB_8)


Keteladanan Penyerahan SPT PPh


Walikota Salatiga John M Manoppo, SH menerima secara langsung Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) pribadi tahun 2010 di Kantor Pelayanan Pajak Terpadu (KPPT) Salatiga. Kedatangan walikota pada tanggal 10 Maret 2010 ini disambut oleh Kepala Kantor Pajak Muhammad.

Menurut Muhammad, sektor pajak merupakan pilar utama negara Indonesia. “Sebagai contoh Salatiga ini APBDnya sekitar Rp 500 miliar sedangkan pendapatan asli daerah (PAD)nya berkisar Rp 50 miliar saja. Kekurangannya diperoleh dari dana perimbangan pemerintah pusat, dana tersebut berasal dari pajak” tambah Muhammad. Pada tahun 2009 KPPT Salatiga target pajaknya Rp 271 miliar dan realisasinya naik menjadi Rp 289 miliar.

Sedang pada tahun 2010 ini ditarget memenuhi angka Rp 355 miliar. Sampai akhir bulan Februari perolehan pajak baru mencapai Rp 50,82 miliar atau 14,2 persen dari target total. “Dari hasil tersebut memposisikan KPPT yang menaungi wilayah Salatiga dan Kabupaten Semarang menduduki rangking pertama se Jawa Tengah. Namun sebenarnya itu masih di bawah target yaitu memenuhi angka 16,22 persen” terang Muhammad.

Penyampaian data mengenai informasi perpajakan dari pemkot dan pemda sangat penting bagi kantor pajak. Data tersebut merupakan gambaran besaran para wajib pajak. “Besar kecilnya penerimaan pajak sangat mempengaruhi pembangunan. Oleh karena itu kedudukan keputusan perpajakan sama tingginya dengan keputusan hakim dalam persidangan. Selama, 2009, petugas pajak juga telah melakukan sejumlah penyitaan aset wajib pajak karena nunggak. Namun yang sampai pada kasus pelelangan barang sitaan hanya dua kasus, karena kami menerapkan langkah persuasif” imbuh Mahmud.(HB_8)


Musrenbang SKPD 2010


Sebagai bagian dari tahapan perencanaan pembangunan untuk tahun 2011, pada tanggal 25 Maret yang lalu Bapeda Kota Salatiga menyelenggarakan Musrenbang RKPD. Kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari hingga 29 Maret. Hadir pada kesempatan tersebut Walikota , Wakil Walikota, Muspida, Kepala Unit Statistik, Pengendalian dan Evaluasi Bappeda Ir. Farida, DPRD, segenap kepala SKPD, BKM, LPMK, KPU dan tokoh-tokoh masyarakat. Kegiatan musrenbang RKPD ini merupakan rangkaian tahapan perencanaan setelah dilaksanakannya musrenbang di tingkat kelurahan dan kecamatan.

Dalam kesempatan tersebut Walikota mengharapkan agar dengan adanya musrenbang tersebut dapat mengakomodir berbagai kebutuhan pembangunan di Kota Salatiga namun dengan tetap mengedepankan skala prioritas mengingat keterbatasan dana yang ada. Sedangkan Ir. Farida Nurhayati menyampaikan pentingnya pelaksanaan musrenbang sebagai bagian dari perencanaan pembangunan. Namun jangan hanya sebatas konsep, apa yang dihasilkan dari musrenbang tersebut harus dapat dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan.

Selain itu Ir. Farida menekankan perlu adanya suatu sinkronisasi program-program pembangunan sehingga dapat saling mendukung dan melengkapi. Karena program pembangunan yang tidak sinkron akan berakibat berkurangnya manfaat dari pembangunan yang dilaksanakan dan dapat berakibat kurang efisiennya pelaksanaan pembangunan di suatu daerah.(HB_9)


Bank Jateng Temu Nasabah


Hubungan yang harmonis dengan nasabah merupakan salah satu unsur utama untuk dapat maju dan berkembangnya sebuah instansi perbankan. Untuk itu Bank Jateng Cabang Salatiga pada Rabu 31 Maret yang lalu melaksanakan kegiatan Silaturahmi dan Temu Nasabah.

Berkesempatan hadir dalam acara tersebut Walikota, Wakil Walikota, Kepala Sekolah dan segenap kepala SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Salatiga. Menurut Kepala Cabang Bank Jateng Salatiga Ebram Subiaktono acara yang dilaksanakan di Hotel Le Beringin tersebut bertujuan untuk mempererat silaturahmi dan hubungan emosional antara Bank Jateng dengan nasabahnya.

Dalam sambutannya Kepala Cabang Bank Jateng Salatiga menjelaskan bahwa terdapat tiga pilar utama berkembangnya Bank Jateng dewasa ini yaitu kemajuan bidang teknologi informasi, kemampuan sumber daya manusia dan sistem pemasaran yang terintegrasi. Berbagai prestasi pun saat ini telah diraih oleh Bank Jateng sebagai bukti kesungguhan dan komitmen dari Bank Jateng dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabahnya, prestasi tersebut antara lain penghargaan dari BI sebagai Bank Sehat dengan kinerja terbaik selama 5 tahun berturut- turut, peningkatan aset Rp.14,9 T atau naik 12,75%, dana masyarakat yang dikelola Rp. 11,9 T atau naik 26,6% dan laba usaha sebesar Rp. 612 M atau meningkat 2,96%.

Walikota Salatiga dalam sambutannya menyoroti perihal keberadaan gedung Bank Jateng Cabang Salatiga yang merupakan salah satu Benda Cagar Budaya sehingga mengharapkan dapat dijaga dan dirawat dengan sebaik-baiknya. Selain itu Walikota menyampaikan usulan perlunya lokasi ATM bersama dari beberapa institusi perbankan yang ada di Salatiga.(HB_9)


Turusan

Gotong Royong Bangun Rumah


Berbagai bentuk program kegiatan dari PNPM Perkotaan telah beberapa waktu ini digulirkan pemerintah, salah satunya adalah bantuan untuk rehab tempat tinggal. Bagi warga yang kurang mampu bantuan ini sangat besar manfaatnya. Demikian halnya bagi Bapak M. Nasir dan Zuhri warga RT 01 RW 7 Turusan Kelurahan Salatiga, adanya bantuan rehab rumah dari pemerintah ini sangat membantu mereka dalam memperbaiki tempat tinggalnya.

Menurut penjelasan Bapak Maryanto selaku Ketua RT setempat bantuan rehab rumah ini jumlahnya bervariasi dengan jumlah maksimal sebesar Rp. 5 juta, dengan wujud material bangunan. “Usulan rehab rumah ini berasal dari warga yang diteruskan secara berurutan ke BKM, LPMK, Kelurahan, Kecamatan dan akhirnya Bappeda, namun sebelum itu ada suatu tim yang mengkalkulasi besarnya bantuan yang dibutuhkan bagi warga yang bersangkutan,” terang Maryanto.

Lebih lanjut Bapak Maryanto menjelaskan bahwa karena minimnya dana bantuan yang ada maka untuk wilayah RT 1 kepada warganya dihimbau untuk dapat memberikan material bangunan bekas yang masih layak pakai seperti kusen bekas, paku maupun papan bekas yang sekiranya masih dapat diolah kembali. Selain itu proses rehab pun dilakukan dengan kerja bakti sehingga dapat menghemat biaya tukang (tenaga).(HB_9)


BPKP Selenggarakan Sosialisasi SPIP


BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Tengah bersama Pemkot Salatiga menyelenggarakan Sosialisasi SPIP (Sistem Pengendalian Intern Pemerintah). Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Sidang II Pemkot Salatiga tersebut dihadiri oleh seluruh pimpinan SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Salatiga. Dengan sosialisasi ini diharapkan para pimpinan SKPD memiliki pengetahuan yang cukup dan pemahaman yang benar mengenai SPIP.

Betrindak selaku narasumber dalam acara yang diselenggarakan pada tanggal 24 Maret tersebut adalah Kabid Akuntabilitas Pemda BPKP Jateng Bambang Wahyudi Basuki, SE, MM dan Pengendali Teknis BPKP Lilik Sumarwanto, SE, Ak. Dalam materinya Bambang Wahyudi menyampaikan bahwa tujuan dari SPIP adalah untuk tercapainya 4 hal yaitu efektif, ekonomis dan efisien dalam pembangunan, terciptanya laporan keuangan pemerintah yang andal, aset daerah dalam keadaan aman, dan terciptanya good and clean governance.

Sementara itu terdapat 4 kriteria hasil pemeriksaan yaitu WTP (Wajar Tanpa Pengecualian), WDP (Wajar Dengan Pengecualian), Disclaimer dan adverse. Kriteria WTP tentunya menjadi dambaan bagi setiap daerah tak terkecuali Kota Salatiga sedangkan fakta menunjukkan bahwa dalam beberapa waktu terakhir hasil pemeriksaan Kota Salatiga menunjukkan kota ini dalam kriteria WDP.

Untuk itu diharapkan dengan adanya sosialisasi tersebut para pimpinan SKPD memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang SPIP sehingga dengan dibarengi kerja yang lebih baik dan serius kedepan Kota Salatiga dapat berada pada kriteria WTP atau Wajar Tanpa Pengecualian.(HB_9)


Pemkot Jalin Kerjasama Dengan BPKP


Bertempat di Ruang Sidang II Pemkot Salatiga pada tanggal 24 Maret yang lalu telah dilaksanakan penandatanganan MoU kerja sama antara Pemerintah Kota Salatiga dan BPKP Provinsi Jawa Tengah. Didalam Memorandum saling pengertian tersebut tertera Walikota Salatiga John M Mannopo mewakili Pemerintah Kota Salatiga dan Mochtar Husein Kepala Perwakilan BPKP Jateng mewakili BPKP Perwakilan Jateng, namun dikarenakan berhalangan maka pembubuhan paraf dilakukan oleh Sekda Kota Salatiga Drs. Agus Rudianto, MM dan Kabid Akuntabilitas Pemda BPKP Bambang Wahyudi Basuki, SE, MM.

Dengan adanya MoU tersebut maka terjalin kerjasama kedua belah pihak selama kurun waktu tiga tahun dan dapat diperpanjang kembali atas persetujuan kedua belah pihak. Kerja sama tersebut bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya dari kedua pihak, mewujudkan kemitraan yang kondusif dan meningkatkan kualitas manajemen pelaksanaan APBD dan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Salatiga yang meliputi Perencanaan, Pelaksanaan, Penatausahaan, Pelaporan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan serta Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.(HB_9)


Pemkot UKSW

Wujudkan Kemitraan Yang Kondusif


Keberadaan UKSW dan Kota Salatiga dalam hal ini Pemerintah Kota Salatiga merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, sehingga perlu dijalin suatu bentuk kerjasama yang baik antara UKSW dan Pemkot Salatiga. Untuk itu pada tanggal 19 Maret yang lalu bertempat di Warung Joglo Bu Rini telah ditandatangani Nota Kesepahaman kerja sama antara Rektor UKSW John A Titaley dan Walikota Salatiga John M Mannopo.

Menurut Walikota adanya kerja sama tersebut bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh ke dua belah pihak, mewujudkan kemitraan yang kondusif serta meningkatkan kemampuan kedua pihak sesuai dengan beban tanggung jawab masing-masing. Lebih lanjut Walikota menerangkan bahwa dengan adanya UKSW ini sangat membantu bagi warga Kota Salatiga dan sekitarnya, karena warga tidak perlu jauh-jauh untuk melanjutkan pendidikan, kualitas dari alumni UKSW pun sudah cukup mendapatkan pengakuan dan tidak diragukan lagi.

Adapun kerja sama yang disepakati dalam kesempatan tersebut meliputi bidang hukum, ekonomi, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang sosial budaya, pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup, peningkatan kualitas aparatur pemda dan DPRD serta pemberdayaan masyarakat. Menurut Rektor UKSW John A Titaley, sebenarnya kerja sama ini telah terjalin sejak almarhum Totok Mintarto, sehingga untuk saat ini sifatnya melanjutkan kerja sama yang telah ada dan diharapkan akan terus meningkat dari waktu ke waktu.(HB_9)

 
template : HB  |    by : boedy's